Sabtu, 25 Desember 2010

PATAHATI ™

Cinta itu bagai candu deh hehe... namun bila pada akhirnya berakhir juga, mungkin karena bukan jodoh. Dia udah terbiasa mengisi hari-hari tapi waktu putus, rasanya ada yang hilang dari dalam hati. Perasaan kehilangan itu kerap kali sungguh menyiksa, sampai-sampai rasanya tak dapat hidup bila tanpa dirinya. Wes kasarane kayak lagu deh. It’s the end of the world.. it’s the end of the world.. it ended when i lost your love.. yah kurang lebih ilustrasinya saat kita patahati ya gitu itu deh. Makan enggak enak, tidur enggak nyenyak, setiap menit cuma mikirin sang mantan saja.

Tapi wake up dong.... masa mau menikmati masa-masa patahati itu lama-lama sih?

Aku sendiri pun sering mengalami patahati. Memang semakin lama hubungan itu terbina rasanya makin enggak mungkin untuk gagal, namun siapa sangka? Jodoh itu misteri sampai itu semua terjadi. Hal itulah yang membuat orang itu mengalami masa-masa yang terasa lebih sulit saat hubungan itu sudah terjalin lama. Sementara hubungan yang baru saja terjalin, bila pada akhirnya harus berakhir pun tetap saja mengalami masa-masa yang sulit. Lamanya hubungan memang bukan faktor yang utama, namun sebenarnya adalah faktor perasaan itu yang lebih utama menentukan seberapa sakitnya patahati.

Bagusnya, saat ini aku sudah paham bagaimana cara meredam itu semua. Ada satu cara yang sangat OK, aman dan terjamin. Beberapa teman sudah menjalani cara ini dan berhasil, dan mereka menularkan cara-cara mereka itu padaku.

Pada waktu patahati itu rasanya pengen egois ajah, enggak peduli sekitar hanya peduli sama diri sendiri. Panasnya matahari semua orang ikut merasakan namun panasnya hati ditanggung sendirian, seakan enggak ada yang mau ngertiin. Tapi dengan cara yang diajarkan salah satu temanku itu bisa membantu.

Awalnya sungguh enggak bisa diterima karena sungguh bertolak belakang dengan aku saat itu. Namun banyak hal yang terjadi hingga pada suatu saat aku menyadari bahwa Mahatma Gandhi benar. Dimana ada kehidupan, disitu juga ada cinta. Jadi yang tadinya merasa bener-bener enggak punya cinta aku merasa cinta itu ada dimana-mana dan berbentuk apapun yang ada di sekelilingku. Bagaimana bisa selama ini aku begitu bodoh dan tak menyadarinya, bagaimana aku terlalu sibuk memikirkan orang itu yang mungkin dia tak pernah mencintaiku.

Sadarkah kita tentang udara yang kita hirup, atau sadarkah kita akan cahaya sehingga kita bisa melihat, air hujan yang jatuh ke bumi, pepohonan, sadarkah kita akan semua itu?

Pastilah kalau lagi frustasi kita enggak akan menyadarinya, aku asumsikan frustasi itu sama dengan kurang bersyukur. Karena cuma peduli sama diri sendiri dan mengharapkan cinta dari orang yang enggak ketahuan gimana perasaannya padaku, akhirnya enggak menyadari ada cinta yang selama ini telah menjagaku, cinta yang lebih DAHSYAT daripada cinta pada seorang lawan jenis. Kuncinya adalah dengan melihat keternyataan yang ada di alam semesta. Udara, cahaya, suara, indera kita dan lain-lain adalah adalah bentuk-bentuk cinta Allah pada kita.

Setelah menemukan CINTA AGUNG itu, maka setelahnya ketika harus patahati lagi aku mempraktekkan itu. Dengan berkata pada diriku sendiri bahwa aku punya cinta yang lebih dahsyat, yang lebih berharga daripada cinta pada lawan jenis. Aku mencoba mensyukuri setiap detik yang sedang aku jalani dan aku sama sekali tidak lagi merasakan perasaan patahati itu. Seolah aku baik-baik saja. Tidak lagi menangis menganak sungai bila ingat aku harus berpisah. Aku bahkan memodifikasi mindset aku, aku berpikiran bahwa jodoh itu sudah diatur oleh Allah, aku tidak keberatan harus berpisah dengan orang yang saat itu aku cinta karena aku pikir mungkin dia tidak cukup baik untukku. Karena dia punya suatu yang aku tak bisa terima.

Berdasarkan pengalaman orang-orang yang sudah bertemu dengan soulmatenya (narasumberku adalah nenekku, para bude dan para tante), walaupun tidak suka, tapi kalau jodoh akan jadi dan terus berjalan sampai akhir hidup, walaupun punya sifat buruk, tapi akan berusaha memakluminya dan tanpa jenuh akan menerima itu semua.

Jadi buat yang lagi patahati, jangan lama-lama menikmati perasaan patahati, teruskan perjuangan untuk mencari jodoh sejati (kata-kata ini juga berlaku buat aku)

Sekian dulu kali ini, semoga catatan ini bisa bermanfaat, dan mohon maaf bila ada kata yang salah dan catatan ini tidak dimaksudkan untuk menyinggung siapapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar